Sabtu, 22 Mei 2010

Apa dan Bagaimana Luqman Mengajar

Di dalam Al-Quran Juz 21 ada sebuah Surat (Surat ke 31) yang oleh Alloh SWT diberi nama “Surat Luqman”. Luqman bukanlah Nabi / Rosul, beliau adalah seorang Alim yang hidup pada zaman Nabi Ayyub (sebagian Riwayat menyebut Zaman Nabi Dawud) yang diberi anugerah oleh Alloh berupa ilmu yang sangat dalam (Al-Hikmah); Pengajaran dia kepada anaknya ditulis kembali di dalam Al-Quran oleh Alloh SWT, setidaknya dapat dilihat pada Ayat 13 – 19.

Dalam 7 ayat tersebut banyak sekali Pengajaran beliau baik tentang Sholat, Dakwah, Akhlaq, Birrul Walidain, Syukur, Shobar dll; namun sebelum itu semua beliau Mengajarkan AQIDAH yaitu JANGAN SYIRIK dengan cara yang sangat lembut :  

(13).  Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu Syirik / mempersekutukan Allah, Sesungguhnya Syirik itu adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS Luqmqn : 13)

SYIRIK HANCURKAN KEHIDUPAN

Syirik adalah Kebalikan dari Tauhid; Tauhid artinya peng-Esa-an. Tauhidulloh artinya peng-Esa-an terhadap Alloh SWT (Ifrodullohi bil ibadah), orang yang men-Tauhid-kan Alloh SWT disebut Muwahhid.
 Kebalikan kata Tauhid adalah Syirik, Asy-Syirku Billahi artinya pen-sekutu-an terhadap Alloh SWT (Tasybihullohi wujudan au shifatan). orang yang men-Syirik-kan Alloh SWT disebut Musyrik.

BAHAYA SYIRIK

1.    Dosa Syirik adalah Dosa Paling Besar

 -2653 عَنْ أَنَسٍ - رضى الله عنه - قَالَ سُئِلَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - عَنِ الْكَبَائِرِ قَالَ « الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ ، وَشَهَادَةُ الزُّورِ »  البخاري

Dari Anas ra ia berkata : “Nabi SAW ditanya tentang Dosa Besar; beliau bersabda : ‘Syirik kepada Alloh, durhaka kepada orang tua, membunuh manusia, sumpah palsu’ “ (Al-Bukhori : 2653)

2.    Dosa Syirik adalah Dosa Besar; tidak akan diampuni (jika dibawa mati):

48.  Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar (QS An-Nisa:48, lihat juga ayat 116; ....kesesatan yang sangat jauh)

3.    Dosa Syirik membatalkan amal

88.  Seandainya mereka (manusia dan jin) mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang Telah mereka kerjakan. (QS Al-An’am:88)

TAUHID DAN SYIRIK adalah “KUNCI”
Dalam kaedah Aqidah disebutkan :
اَلتَّوْحِيْدُ مِفْتَاحُ كُلِّ خَيْرٍ كَمَا أَنَّ الشِّرْكَ مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ
“Tauhid adalah kunci segala kebaikan sebagaimana Syirik adalah kunci segala kejelekan”

TAUHID ADALAH FONDASI 
Islam yang bagaikan bangunan rumah (Hadits Al-Bukhori 3535), maka agar tetap kokoh dan indah Fondasi-nya adalah Tauhid; begitulah para Nabi menanamkan kepada ummatnya, Tauhid adalah “pelajaran” pertama, bukan yang lain ! 

Birrul walidain - berbakti kepada orang tua


Perintah Birrul Walidain / berbakti kepada orang tua disejajarkan dengan perintah Tauhid dan atau Larangan Syirik (lihat : Al-Baqoroh:83, An-Nisa:36, Al-An’am:151, Al-Isro:23, Luqman:13-14, Al-Ahqof:15, Al-Ankabut:8 .........dll) seperti :
“Dan ber-Ibadah-lah kamu sekalian kepada Alloh dan janganlah Syirik / mensekutukan Alloh dengan sesuatu serta berbhaktilah kepada kedua orang tua / ibu-bapak” (QS An-Nisa:36)

  ·      Jasa Orang Tua Tidak Akan Terbalas Oleh Anak

3872 - عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ يَجْزِى وَلَدٌ وَالِدًا إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ » (صحيح مسلم 4:218)
Dari Abi Huroiroh ia berkata, bersabda Rosululloh SAW : “Seorang anak tidak akan dapat membalas jasa orang tua kecuali si anak mendapati orang tuanya menjadi budak lalu membelinya dan memerdekakannya” (Shohih Muslim 4:218)

  ·      Durhaka Kepada Orang Tua Akan Menuai Adzab Di Dunia

15597- قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كُلُّ الذُّنُوْبِ يُؤَخِّرُ اللهُ مَا شَاءَ مِنْهَا إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ إِلاَّ عُقُوْقَ اْلوَالِدَيْنِ فَإِنَّ اللهَ يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا قَبْلَ الْمَمَاتِ (الطبرانى ، والخرائطى فى مساوئ الأخلاق ، و الحاكم (4/172 ، رقم 7263) ، وقال : صحيح الإسناد . وأخرجه أيضًا : الديلمى (3/267 ، رقم 4794) . (جامع الحديث –حرف الكاف- 15:319)
Bersabda Rosululloh SAW : “Setiap dosa akan diakhirkan (adzabnya oleh Alloh) sebagaimana yang Alloh kehendaki hingga hari Kiamat kecuali Durhaka Kepada Orang Tua; sesungguhnya Alloh akan menyegerakan adzabnya (Durhaka) kepada pelakunya di dalam kehidupan dunia sebelum mati (Jami’ul Hadits, huruf Kaf 15:319)

  ·    Birrul Walidain Kepada Orang Tua Yang Telah Wafat

أَنَّ أبا أسيد مالك بن ربيعة الساعدي رضي الله عنه يَقُوْلُ : بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلَمَةَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا؟ قَالَ: نَعَمْ اَلصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَاْلأِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيْقِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّذِي لاَ رَحِمَ لَكَ إِلاَّ مِنْ قَبْلِهِمَا (المستدرك على الصحيحين للحاكم –كتاب البر والصلة- 6:132)
Sesungguhnya Abu Usaid Malik Bin Robiah As-Sa’idi ra berkata : “ketika kami (para Shahabat) sedang berada di sisi Rosululloh SAW tiba-tiba datang seorang dari Bani Salamah seraya berkata : ‘Ya Rosulalloh apakah ada amal yang bisa aku lakukan sebagai Birrul Walidainku kepada orang tua yang telah wafat?’. Rosululloh bersabda : “Ya yaitu : (1).Sholat (janazah) untuknya, (2).Memohonkan ampunan untuknya, (3).Melaksanakan janji (baik) nya, (4).Memuliakan temannya. (5).Menyambung tali persaudaraan yang tidak ada kerahiman bagimu sebelum keduanya” (Al-Mustadrok ‘Alas Shohihain Lil Hakim; Kitabul Birri Washshilati 6:132)

  ·      Amal Orang Hidup Diketahui Orang Mati

13020-أن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ النَّبِىُّ –صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ الأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْراً اسْتَبْشَرُوا بِهِ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا ». {3/165} معتلى 1098 مجمع 2/328 (مسند احمد 27:53) قَالُوْا اَللَّهُمَّ اَنْ يَعْمَلُوْا بِطاَعَتِكَ (مسند الطيالسي 1:248)
Sesungguhnya Anas Bin Malik berkata, telah bersabda Nabi SAW : “Sesungguhnya amal-amalmu akan ditampakkan kepada kerabatmu dan keluargamu yang telah mati, sekiranya amalmu baik mereka akan merasakan senang dan sekiranya amalmu tidak baik; maka mereka (kerabat yang telah mati yang Islam) akan berucap : ‘ya Alloh janganlah Engkau wafatkan dulu mereka (yang beramal tidak baik) itu hingga Engkau beri hidayah sebagaimana Engkau telah memberi hidayah kepadaku’ (Musnad Ahmad 27:53). Dalam Riwayat lain .....(jika yang mati orang beramal tidak baik / kafir) mereka berucap : “ya Alloh semoga mereka (yang masih hidup yang beramal jelek) dapat beramal ibadah kepada-MU (Musnad At-Thoyalusi 1:248)